Jakarta, Lembaga Pendidikan Tinggi mesti menghasilkan konsep pengetahuan. Produksi ide dan gagasan menjadi agenda utama setiap lembaga pendidikan tinggi. Namun bagaimana mengembangkan ide gagasan tersebut? Tentu tidaklah sekedar berpikir di ruang hampa namun mendalami pengetahuan dengan cara meneliti dan kembali meneliti (re-search). Aktivitas penelitian (riset) merupakan jantung yang terus memompa peredaran sirkulasi pengetahuan. Tanpa riset, pengetahuan hanya akan berkisar pada titik yang stagnan serta tak akan menemui perkembangan atau inovasi. Walhasil, akan tumbang dalam gerusan badai sejarah.

Lembaga Pendidikan Tinggi Pascasarjana Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI berkomitmen penuh untuk ikut andil melahirkan penelitian-penelitian yang berkualitas di samping kuantitas yang tinggi. Proyek ini kembali hendak dikukuhkan. Hal ini terlihat pada Rapat Riset

Dosen Pascasarjana Institut STIAMI yang dilaksanakan pada Hari Selasa, 23 januari 2018 yang dihelat oleh bagian Program Studi Pasca, Dr. Mary Ismowati M.Si menjelaskan bahwa peningkatan riset yang tertutama dilakukan oleh dosen merupakan keharusan moral dan akademik, seperti telah tertulis 3 kewajiban dosen: 1. Penelitian, 2. Pengabdian Masyarakat, 3. Publikasi. Senada pula dengan yang disampaikan Direktur Pascasarjana lembaga ini, Dr. Taufan Maulamin, SE., Akt., MM. Yang menegaskan bahwa penelitian adalah upaya untuk menghidupkan atmosfer intelektual kampus sehingga terus maju berinovasi sesuai dengan misi Institut.

Dengan rapat ini yang akan dilaksanakan secara rutinan untuk meninjau progresifitas riset dosen diharapkan terjadi perbaikan terus menerus dan turut menjadi motor penggerak atas macetnya iklim intelektual yang sering terjadi di lingkungan pendidikan hari ini. (Rahman, s2.stiami.ac.id)

Related posts