Jakarta, Saat ini lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi harus mampu mengembangkan sumber daya pengajarnya untuk muncul di ruang publik akademik internasional. Hal demikian telah menjadi tuntutan global di mana pendidikan pun merupakan sebuah ruang yang mesti diakses dan mendapat akses secara global. Perkembangan dunia pengetahuan yang dijelajahi dengan penelitian-penelitian memberi dampak amat signifikan bagi hadirnya peradaban kemanusiaan yang makin progresif. Dan media pertukaran pengetahuan tersebut yang terabsahkan sebagai media �resmi� penelitian adalah Jurnal. Maka sebagai bagian dari tradisi globalisasi maka Jurnal Internasional menjadi ajang kontestasi ide yang amat menjanjikan bagi terakomodasinya produk pemikiran kaum cendekia lembaga pendidikan. Dengan Jurnal Internasional maka tulisan seseorang akan dibaca bukan hanya kalangan terdekat, kampus atau negara sendiri, tapi oleh kaum intelektual negara lain.

Bagaimana dapat menulis di Jurnal Internasional? Inilah tantangannya. Tapi sesungguhnya setiap kampus dapat menciptakan jurnal sendiri dan bisa terindeks secara internasional. Untuk itu lembaga Pusat Kajian Administrasi dan Kebijakan Publik, Center for Publik Policy Studies (CPPS) Institut STIAMI menghelat sebuah workshop selama dua hari, dimulai dari hari Kamis hingga hari Jumat (8-9 Februari), yang diadakan di Gedung Pascasarjana Institut STIAMI dengan pemateri yang sangat Handal Dr. Taufik Andrian, dari Tim Assocoiate Ambassador DOAJ-ADRI. Kegiatan ini diikuti sebanyak 12 orang pengelola Jurnal di lingkungan Institut STIAMI. Misi dari diadakannya workshop ini ialah mentraining para pengelola jurnal agar dapat membuat Jurnal yang terindeks secara internasional. Untuk itu terdapat sejumlah perihal-perihal paradigmatik dan wilayah-wilayah teknis yang harus dipelajari oleh pengelola Jurnal.

DR. Taufan Maulamin, selaku Direktur Pascsarjana Institut STIAMI dan Penanggungjawab Lembaga CPPS yang turut membuka acara workshop ini berharap akan muncul Jurnal yang terindeks secara Internasional sehingga dapat menjadi wadah penuangan produk penelitian dosen baik dalam maupun luar negeri sehingga dapat membawa iklim akademik yang massif. (Rahman, s2.stiami.ac.id)

Related posts