Jakarta, Lembaga pendidikan sejatinya adalah lembaga pelayanan. Melayani manusia untuk maju dan dapat meningkatkan nilai kehidupannya dengan berbekal ilmu pengetahuan.Sebagai lembaga pelayanan maka output kualitatif yang mesti dicapai adalah sejauh mana terjadi perubahan dalam cara berpikir yang membentuk keribadian seseorang. Dan untuk meningkatkan mutu pelayanan maka mau tidak mau harus memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga menghasilkan kinerja yang baik. Dan kinerja tersebut mestilah terukur. Oleh sebab itu dibutuhkan rincian indikator untuk pengukuran keberhasilan sebuah kinera.

Pengarahan oleh rektor pada karyawan pascasarjana Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI kali ini (Kamis, 21 Desember 2017) menekankan sisi penguatan kinerja dengan berbasis pada indikator keberhasilan yang sudah dicanangkan sebagai pengukuran kerja. Sehingga daily activity menjadi jelas, siapa melakukan apa sebagaimana proses organizing berjalan dan saling mendukung antar satu unit dengan unit lainnya. Secara teknis Institut STIAMI menggunakan sistem Key Informance Indikacor (KPI) untuk pengukuran satuan kinerja.

Hal menegaskan bahwa kedisiplinan adalah harga mati bagi kemajuan sebuah organisasi. Terlebih saat ini lembaga pendidikan mesti bersaing ketat oleh sebab makin tingginya permintaan. Dan salah satu bagian dari kepuasan sebuah hasil kinerja lembaga pendidikan adalah sistem pelayanan. Untuk itu pula Institut STIAMI mulai berancang-ancang untuk menghadirkan satu sistem teknologi informasi yang memudahkan bagi pelaksanaan pelayanan mahasiswa dan stakeholder lainnya.

Selain pembenahan sistem, Rektor juga memberi pengarahan terkait dengan Corporate Culture, yakni bagaimana budaya-budaya akademik dan kepegawaian dapat berlangsung dengan hangat dan energik. Guna mengukuhkan internalisasi pembudayaan di lingkungan karyawan pascasarjana Institut STIAMI maka juga dilakukan perekatan emosional yang dituangkan dalam program rihlah spiritual.

Pengarahan ini dilakukan guna menguatkan kembali motivasi kerja karyawan sekaligus sebagai ajang silaturrahim karyawan dan pimpinan. Dengan demikian ikatan kekeluargaan akan tercipta dan dapat memberi pengaruh signifikan bagi spirit kerja pelayanan guna memajukan lembaga pendidikan.�(Jakarta, 21 Desember 2017 s2.stiami.ac.id)

Related posts